Memorabilia

Apa kabar Dip?
Itu sms dari temen smp saya yang satu almamater kuliahan.
Saya bingung apa itu pertanyaan basa-basi yang harus dijawab dengan, "Baik. Kamu gimana?"
Atau memang ada sebuah kontak batin persahabatan yang terjalin secara tidak intens yang membuat dia merasa ada ketidakstabilan emosi yang ngbuat dia ngsms kaya gitu yang ternyata harus bikin saya juga harus membalasnya dengan niat sepenuh hati, "Gila ya, gw baru lulus dan gw kangen masa kuliah gw, gw kangen masa sma, dan gw juga kangen masa smp. Kangen kalian juga, kalian ke mana aja? Baik juga kan? Ada cerita apa? Eh ayo ketemuan, kita ngobrol semalam atau begadang lagi di rumah gw."

Sebulan yang lalu tepatnya tanggal 15 Februari, saya wisudaan. Ini menandakan bahwa saya telah mengakhiri masa perkuliahan saya selama empat setengah tahun. Secara seremonial iya, tapi secara esensial belum. Saya ternyata masih harus bolak-balik kampus untuk mengurus revisi skripsi yang baru saja saya kerjakan hari ini. Saya sebenarnya ga suka menunda-nunda pekerjaan. Betapa saya alergi terhadap procrastination namun masa-masa kuliah terus membayangi saya erat sehingga saya menjadi seorang yang ignorant.

Setelah wisuda, tidak banyak aktivitas yang saya lakukan. Cari kerja, baca buku, berenang, lari pagi,  tidur seharian, ga mandi seharian. Cari kerjapun setengah niat, setengahnya lagi masih tertinggal di masa kuliah dulu. 
.
Lantas saya suka balik lagi mengingat masa-masa kuliah dulu, masa-masa awal kuliah dulu.
SPMB. OSPEK. SEMESTER PENDEK. UAS LISAN PHI. BEASISWA. PRAKTIKUM PROFESI. SKRIPSI.
Itu satu barisan kata kunci yang kira-kira merangkum passion saya. Kalau mikirin semua itu, ada perasaan nyelekit yang akhirnya nggugurin bulir-bulir air mata yang sering saya tahan. Soalnya masalah yang lebih gawat hadir saat saya ngangenin masa kuliah: saya kangen sama masa SMA, SMP, kangen temen-temen semua. apa kabar ya mereka? Mudah-mudahan baik. Memang udah takdir hape saya hilang berkali-kali jadi aja nomor mereka pada hilang. Cuma beberapa yang tertinggal.

Yah, cuma bisa nginget terus kangen. Cuma itu yang ternyata saya lakuin hampir dua bulan ini.
Ya Tuhan, kembalikan saya pada aktivitas yang padat lagi. Aamiiin.





Satu lagi, saya kangen nenek saya.

Comments