Menginap di Lloyd's Inn Bali

Lobi Lloyd's Inn Bali

Pandemi membatasi mobilitas semua orang yang berakibat pada sektor pariwisata yang berimbas pada perhotelan. Beberapa strategi untuk tetap mendongkrak penjualan hotel di tengah pandemi adalah dengan mengadakan promo book now stay later dan weekly/monthly stay dengan biaya yang terjangkau. Salah satu hotel yang menerapkan strategi ini adalah Lloyd's Inn Bali yang terletak di Jalan Arjuna, Seminyak, Bali. 

Saat mengetahui promo book now stay later sekitar Juli 2020, aku dan empat sahabatku segera berunding dan menyamakan jadwal untuk bisa menginap di sini. Biaya menginap di Lloyd’s Inn Bali menjadi Rp850.000,00 per malam untuk satu kamar dengan dua tamu. Normalnya, satu kamar ini bisa dihargai dihargai sampai Rp2.400.000,00. This is a good deal. 

Awalnya kami berencana menginap akhir November atau awal Desember dengan tujuan menghindari keramaian tahun baru. Namun menjelang tahun baru, akses liburan banyak ditutup. Oleh karena itu, kami harus mengubah jadwal menginap beberapa kali karena situasi pandemi yang belum kondusif untuk sektor pariwisata. Lloyd’s Inn yang awalnya membatasi okupansi hariannya, malah sempat harus tutup penuh selama tiga bulan. Akhirnya kami mengubah jadwal menginap ke April 2021 yang secara tidak sengaja bertepatan dengan bulan aku ulang tahun. Beruntung, kebijakan hotel book now stay later ini berlaku satu tahun sejak pembelian dan jadwalnya bisa diatur ulang.

Lloyd's Inn memiliki tujuh jenis kamar, yaitu the standard room, the garden room, the sky room, the business room, the  big sky room, the big garden room, dan the suite. Yang membedakan satu kamar dengan lainnya adalah halaman, bathtub, dan kolam renang mini untuk the suite. Kami memesan 2 paket kamar termasuk sarapan, yaitu satu kamar the sky room untuk dua orang dan satu kamar triple room untuk tiga orang. Namun karena pandemi sarapan ditiadakan dan dialihkan jadi free room upgrade. Sebetulnya yang jadi nilai plus Lloyd’s Inn adalah buffet sarapannya yang dibuat oleh salah satu koki internasional terkenal. Agak disayangkan jika sarapannya harus diubah ke peningkatan fasilitas kamar. Akhirnya setelah berbicara dengan staf pemasarannya, kami tetap diberikan sarapan dalam kamar, namun seadanya. Beruntung, staf pemasaran Lloyd’s responsif dan ramah dalam menanggapi keluhan. Mulai dari perubahan jadwal menginap, sarapan, sampai ke peningkatan fasilitas kamar. I know this is a bare minimum for hospitality industry, but nowadays it’s quite rare to find genuinely kind-hearted people in the industry. 

Lloyd’s Inn terletak tersembunyi dari jalan utama Seminyak karena jalan masuknya berupa gang yang hanya cukup dilewati satu mobil. Perlu perhatian ekstra agar tidak terlewat dan kesabaran ekstra agar mobil tidak baret tergores tembok. Parkir di Lloyd’s Inn sebetulnya bisa menampung 5-8 mobil. Namun, sepertinya saat musim ramai lahan parkir sudah bisa dipastikan penuh.


Tersembunyi dari jalan utama Seminyak, hotel ini bisa memberikan suasana tenang dan sejuk. Pertama kali meginjakkan kaki di lobi Lloyd’s Inn, kami disuguhkan dengan  arsitektur minimalis yang bernuansa alam. Pepohonan berdiri tegak dengan dua ayunan besar yang bertengger di bawahnya. Sementara sinar matahari menjadi penerangan alami lobi hotel diiringi alunan musik meditasi dan Zen di pengeras suara. Setiap staf yang kami temui pun memakai masker medis. Ada wastafel cuci tangan dan penyanitasi tangan di depan lobi. Sebelum masuk lobi, suhu kami juga dicek. Kami sempat menunggu tiga puluh menit untuk masuk kamar karena kamar kami masih perlu dibereskan. Tidak jadi masalah. Di masa pandemi seperti ini saling mengerti menjadi sikap menghargai satu sama lain. Kami sempat diberikan minuman selamat datang dan aku pun bisa bersantai di ayunan dekat lobi sambil menunggu. 

Kala itu suasana hotel sangat sepi. Menurut staf hotel, okupansi satu minggu itu masih di bawah 40%, bahkan selama akhir pekan sekali pun. Banyak staf yang dipanggil lewat on-call duty dan untuk meminimalisasi biaya operasional, sarapan buffet pun ditiadakan. Sebagai orang yang pernah bekerja di hotel, aku tahu betul rasanya bagaimana menunggu telepon dari atasan untuk datang bekerja on-call. Industri perhotelan sangat bergantung pada okupansi harian dan Bali memiliki sektor pariwisata yang besar. 


Setelah selesai menunggu, kami diantar menuju kamar kami masing-masing. Staf yang mengantar kami menyebutkan saat pandemi area restoran dan kolam renang ditutup dan sarapan akan diantar ke kamar antara pukul 08.00 s.d. 10.00 WITA. Ada tiga pilihan menu sarapan, yaitu nasi goreng, mi goreng, dan roti omelet minuman berupa teh, jus jeruk, dan kopi. Kami diminta memilih sarapan sehari sebelum dan memintanya diantar ke kamar sebelum pukul 07.00 WITA karena kami berencana keluar hotel sebelum pukul 08.00 WITA. Sarapannya cukup untuk mengganjal perut sebelum beraktivitas. Kamar kami ditingkatkan menjadi triple sky room dengan outdoor bathtub. Sementara kamar satunya lagi ditingkatkan menjadi the big sky room dengan outdoor bathtub dan ayunan

Masuk ke kamar, sangat terasa desain interiornya yang memadukan antara gaya industri dengan alam minimalis. Tata letak ruangannya cukup apik dengan memanfaatkan ruangan yang terbatas. Di luar kamar ada halaman mini dengan bathtub yang tersambung dengan kamar mandi di dalam kamar. Fasilitasnya tak jauh beda dari hotel kebanyakan: televisi, pendingin ruangan, dan kotak penyimpanan. Selain itu amenities yang disediakan lumayan komplit: pasta dan sikat gigi, sabun cair, sampo, dan pelembab. Juga ada jubah mandi yang melengkapi handuk mandi dan handuk muka. Ada koneksi internet nirkabel yang cukup kencang, kulkas mini, pemanas air, serta beberapa minuman instan saset. 

Fasilitas Kamar


Aku jadi teringat saat masih bekerja di hotel. Semakin mahal hote
l, semakin lengkap fasilitasnya termasuk amenities. Dulu saat aku bekerja di Meriton Sydney, amenities-nya ada tambahan tiga jenis pelembab, sisir, dan parfum. Sementara handuknya lengkap mulai dari anduk tangan, anduk badan, anduk muka, anduk rambut, dan anduk kaki alias keset.

And here at home I use only one towel for multiple purposes. Lol.

Dari segi lokasi, hotel Lloyd’s terletak sangat strategis. Walaupun masuk ke jalan kecil, tempatnya masih bisa diakses dengan mudah. Selain itu suasananya yang agak tersembunyi dari jalan besar menjadi nilai plus buatku. Sementara fasilitas kamar di saat pandemi juga cukup memuaskan. Secara keseluruhan pengalaman menginap di Lloyd's Inn ini menyenangkan. Semoga suatu hari nanti kami bisa kembali menginap di sini saat sarapannya sudah bisa buffet. 




Comments