Wajah Baru Bidadari Ancol

Berulang kali menatap senja, daya pikatnya tetap saja magis.

Ancol menjadi salah satu destinasi wisata lengkap sejak lama. Ada banyak wahana yang bisa dicoba di Ancol, mulai dari taman hiburan Dunia Fantasi (Dufan), Ocean Dream Samudra, akuarium besar Seaworld, sampai pulau wisata di sebagian kepulauan Seribu. Jujur, selama ini saya hanya tahu Dufan saja. Beruntung ada Kumparan Komit-Up yang mempertemukan saya dengan komunitas jalan-jalan dan menulis di salah satu kepulauan seribu yang dikelola Ancol, yaitu Pulau Bidadari. Salah satu agenda utama Kumparan Komit-Up ini adalah berbagi cerita tentang dunia kepenulisan khususnya cerita perjalanan bersama bloger Marischka Prudence dan kepala liputan Kumparan Ikhwanul Habibi.


Tulisan saya mengenai sesi berbagi cerita dunia kepenulisan bloger perjalanan ini dapat dibaca di akun Kumparan saya. Kali ini saya ingin menulis singkat tentang pengalaman saya dua hari satu malam di Pulau Bidadari yang kini berhasil mempersolek diri semakin cantik demi menarik hati pengunjung. 

Baca Menjadi Bloger Peduli Lingkungan 

Pada tahun 2018 pihak manajemen Ancol merenovasi Pulau Bidadari baik dari segi kebersihan, keamanan, dan kenyamanan. Kebersihan semakin ditingkatkan di setiap sudut pulau yang hanya berjarak 20 menit dari dermaga Ancol. Hal ini terlihat dari petugas kebersihan yang selalu siaga memindai sampah-sampah yang berserakan. Tak heran jika area umum di pulau ini senantiasa bersih. Sementara untuk kenyamanan, penginapan sudah dibangun ulang dengan konsep Betawi, Pecinan, dan Batavia yang menjadikan eksterior penginapan semakin menarik mata. Ditambah lagi kenyamanan di dalamnya seperti kamar mandi, ruang tamu, dan kamar tidur layaknya hotel bintang lima. Selain itu ada pula fasilitas untuk menunjang aktivitas pengunjung seperti lapangan sepak bola, basket, ruang karaoke, biliar, gedung serbaguna, masjid, restoran, dan kolam renang tanpa batas alias infinity pool. Tak kalah penting, kini Pulau Bidadari juga sudah ramah penyandang disabilitas. Ada akses jalur khusus kursi roda ke restoran dan bangunan lainnya, juga jalan khusus yang menghubungkan antararea yang ada di Pulau Bidadari.

Kombinasi menawan Pulau Bidadari:
alam yang cantik dan penginapan yang nyaman.


Dari segi wisata, banyak sekali aktivitas yang bisa dilakukan di Pulau Bidadari. Bagi penyuka sejarah bisa berkunjung ke Benteng Martello yang merupakan peninggalan zaman Belanda dulu yang berfungsi sebagai area pertahanan untuk mengawasi Pulau Kelor, Khayangan, dan Onrust sebagai pulau terdekat. Benteng ini masih berdiri kokoh walau sebagian sempat rusak akibat letusan Gunung Anak Krakatau. Tak hanya benteng, di sini juga ada hammock pantai untuk bersantai dan spot foto bidadari untuk berfoto. Di sini juga ada pohon jodoh yang konon katanya saat orang menyentuh dan berfoto di pohon ini, maka orang tersebut akan kembali berjodoh dengan Pulau Bidadari. Nantinya, ada pula area kemah yang sedang dipersiapkan di sini.

Biaya yang harus dikeluarkan untuk paket wisata di pulau ini mulai dari Rp350.000,00 per orang untuk tur satu hari termasuk transportasi pulang pergi dermaga Ancol – Pulau Bidadari, makan siang, dan wisata lintas pulau terdekat dengan Bidadari: Onrust, Kelor, dan Khayangan. Biasanya tur satu hari dimulai pukul sembilan pagi dan berakhir pukul empat sore.

Selain itu ada pula paket menginap dua hari satu malam yang biayanya dimulai dari Rp700.000,00 hingga Rp1.250.000,00 per orang. Paket ini sudah termasuk transportasi pulang pergi dermaga Ancol – Pulau Bidadari, tiga kali makan, serta wisata lintas pulau. Kita juga bisa mengadakan pertemuan perusahaan, komunitas, dan paket wisata khusus lainnya di pulau ini.

Berikut cuplikan kegiatan saya di Pulau Bidadari:



Pulau Bidadari ini sangat layak dikunjungi baik untuk sekadar melepas penat, reuni bersama teman, berkumpul dengan keluarga, hingga bulan madu.

Untuk informasi lanjut, silakan menghubungi Mas Donnie melalui surel marketing.bidadari@ancol.com dan 081296437653.


Selamat bertemu Bidadari Ancol!

Comments